0
Sejarah perkembangan Alat Hitung
Posted by Yoshua_Brilliant
on
08.49
Awalnya, nenek moyang kita belum mengenal lambang bilangan. Tetapi mereka
tetap dapat menghitung binatang ternak yg dimilikinya. Bagaimana cara mereka
melakukannya? Setiap pagi ketika mereka melepaskan ternaknya untuk
digembalakan, mereka membuat keretan (coretan) pada pohon. 1 keratan untuk satu
hewan ternak. Pada sore harinya ketika membawa kembali hewan ternaknya ke
kandang, mereka memperpadankan setiap hewan ternak dengan satu keratan yg
terdapat pada pohon tadi. Dengan cara itulah orang zaman dahulu melakukan
perhitungan.
Selain dengan menggunakan keratan pada pohon, mereka
pun menggunakan alat sederhana lainnya, seperti : jari tangan dan anggota tubuh
lainnya, batu kerikil, serta simpul simpul pada tali untuk mencatat bilangan yg
mereka gunakan dalam perhitungan. Orang Indian Inka di Amerika Selatan
menggunakan simpul - simpul pada tali sebagai lambang bilangan. Setiap
lambang bilangan dilambangkan oleh susunan simpul - simpul yg khusus.
Keseluruhan simpul - simpul itu disebut kuipu.
Berikut macam-macam alat hitung dari masa ke masa :
Abacus (sempoa)
Alat ini dianggap sebagai awal mula mesin komputasi yang muncul pada 5000 tahun yang lalu, dan merupakan alat perhitungan kuno yang digunakan oleh bangsa Romawi kuno dan Yunani kuno. Abacus pada masa ini di pakai oleh para pedagang untuk menghitung transaksi perdagangan, dan abacus hingga kini masih digunakan di Cina serta beberapa negara di Asia, seiring dengan munculnya pensil dan kertas.
Kalkulator roda numerik
Pada tahun 1642, Blaise Pascal (1623-1662) yang pada waktu itu berumur 18 tahun telah menemukan apa yang ia sebut sebagai kalkulator roda numerik (numerical wheel calculator) untuk membantu ayahnya dalam melakukan perhitungan pajak. Kotak persegi kuningan ini yang dinamakan Pascaline, yang menggunakan delapan roda putar bergerigi untuk menjumlahkan bilangan hingga delapan digit. Alat ini merupakan alat penghitung bilangan berbasis sepuluh. Kelemahan alat ini adalah: hanya terbatas untuk melakukan penjumlahan.
Kalkulator roda mekanik 2
Tahun 1694
seorang matematikawan dan filsuf Jerman 'Gottfred Wilhem von Leibniz
(1646-1716)' telah memperbaiki Pascaline dengan membuat mesin yang dapat
mengalikan. Sama seperti pendahulunya, alat mekanik ini bekerja dengan
menggunakan roda-roda bergerigi. Dengan mempelajari catatan dan gambar-gambar
yang dibuat oleh Pascal, Leibniz dapat menyempurnakan alatnya. Barulah pada
tahun 1820, kalkulator mekanik mulai populer.
Kalkulator mekanik
Charles Xavier Thomas de Colmar menemukan mesin yang dapat melakukan empat fungsi aritmatik dasar. Kalkulator mekanik Colmar, arithometer, mempresentasikan pendekatan yang lebih praktis dalam kalkulasi. karena, alat tersebut dapat melakukan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Dengan kemampuannya, arithometer banyak dipergunakan hingga masa Perang Dunia I. Bersama-sama dengan Pascal dan Leibniz, Colmar membantu membangun era komputasi mekanik.
Kalkulator
Scientific
Kalkulator ilmiah atau scientific merupakan sebuah perangkat kalkulator elektronik yang dirancang bukan hanya untuk memecahkan permasalahan dalam bidang matematika, melainkan juga untuk bidang lain seperti ilmu pengetahuan, fisika, teknik dan lain-lain. Dengan munculnya kalkulator ilmiah, banyak orang berpendapat bahwa mistar atau slide rule menjadi benar-benar sudah “pensiun”.
Semoga
bermanfaat yaa.... GBU
Posting Komentar